Jumat, 11 September 2009

Sosial Budaya Suku Baduy

Suku Baduy adalah bukan suku terasing melainkan suatu suku yang mengasingkan diri dengan pola kehidupannya patuh terhadap hukum adat, hidup mandiri denga tidak mengharapkan yang sifatnya bantuan dari orang lain / orang luar, menutup diri dari pengaruh budaya yang akan masuk dari luar.
Adapun cara hidup mereka baik dengan sessama warga, bergotong royong, taat terhadap adat. Seia sekata dalam pandangan, berlindung terhadap Pusaka Karuhun dan amanat Leluhurnya sekalipun tidak tersurat tetapi tersirat dalam ingatan sehingga patuh dan taat terhadap peraturan hokum adat yang dipimpin oleh Kepala Adat ( Puun ).
Dalam kehidupan suku Baduy mengenal adanya suatu kekuatan alam yang dapat memberikan pengaruh kuat dan dapat membentuk suatu Watak dan Tabiat yang menurut mereka tergantung pada lingkungannya.
Menurut palsafah suku Baduy pergantian musim adalah mendatangkan dan meninggalkan untuk kesejahteraan manusia,hidup rukun saling member dan menerima dalam hal yang saling membutuhkan adalah merupakan pelengkap untuk menimbulkan rasa kedamaian karena kalau saling menciderai dan membinasakan akan mendatangkan bencana dan perpecahan.
Amanat leluhur yang menjelma jadi hokum adat mampu mengatur tatanan kehidupan untuk kesejahteraan dan tatanan yang senapas dengan lingkungannya sehingga warna hidup dan kehidupannya mempunyai keseragaman kata dan perbuatannya.
Sampai saat ini di Baduuy dalam cara membuat rumah masih dikerjakan dengan cara bergotong royong, adapun mendirikan rumahnya harus mengahadap Utara /Selatan dengan tanpa merubah bentuk tanah. Ini sesuai dengan palsafah mereka “ Jodo, pati, bagia Cilaka manusa mah teu ngaboga-boga” Artinya: jodo, mati, kebahagiaan dan celaka itu bukan kemauan manusia . kalau di artikannya adalah manusia hanya berencana dan berusaha adapun keputuhan hasil di tangan tuhan.
Tentang pengobatan apabila ada yang sakit untuk Baduy dalam nasih menggunakan ramuan-ramuan tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar